Senin, 10 September 2012

Mengapa Saya Mengambil Mata Kuliah E-Commerce?


Kata orang -orang, E-Commerce adalah sesuatu yang sangat penting di zaman sekarang. Walaupun saya tahu arti commerce adalah perdagangan (kalau dibahasaindonesiakan menurut google translate) namun saya sendiri belum tahu betul apa sebenarnya E-Commerce itu. Karena saya (sepertinya) sependapat dengan kata mereka di atas bahwa E-Commerce adalah sesuatu yang sangat penting di zaman sekarang, saya ingin tahu seperti apa E-Commerce itu.
Kata orang - orang, E-Commerce dapat memudahkan perdagangan. Jarak bisa menjadi lebih sempit. Jadi E-Commerce lebih hemat waktu, tenaga dan uang  dibandingkan dengan perdagangan biasa (konvensional). Situs E-Commerce kini semakin banyak di Indonesia karena untuk berbelanja tidak perlu keluar rumah. Sehingga, kini E-Commerce menjadi pilihan bagi masyarakat karena kenyamanannya. Dengan kata lain, tidak perlu keluar ke pusat pertokoan, barang sudah bisa dibeli dan langsung diantar ke rumah pemesan yang mana cara memesannya secara online, yaitu E-Commerce, kapan saja dan dimana saja. Karena melihat perkembangan teknologi sekarang, teknologi akan sering (atau mungkin selalu) digunakan untuk memudahkan perdagangan di masa depan. Jadi, E-Commerce mungkin akan sangat saya butuhkan di masa depan. Walaupun perkembangan teknologi sangat pesat (tentunya mempengaruhi E-Commerce), namun setidaknya saya sudah sedikit tahu (belajar) tentang E-Commerce. Sehingga saya tidak sulit mengejar perkembangan teknologi yang tidak selalu saya ikuti.
Menurut saya, fakultas ekonomi sangat dekat dengan perdagangan. Saya tidak ingin mendapat kritikan bahwa anak ekonomi tidak bisa sama sekali berdagang. Walaupun sebenarnya kuliah di fakultas ekonomi memiliki konsentrasi (penjurusan) lebih lanjut, namun setidaknya saya tahu (walaupun tidak ahli) tentang perdagangan seperti E-commerce yang ditujukan untuk konsentrasi pemasaran. Saya belum pernah punya pengalaman belanja di internet. Bahkan beberapa (sebenarnya semuanya) gadget dan asesoris yang saya miliki sering dibelikan. Ingin selalu tahu keadaan (memantau pasar) biar pintar dagang, tapi karena tidak punya pengetahuan khusus, tidak pernah tahu pasar. Maklum, waktu itu masih sangat muda (sampai sekarang sudah tuapun masih belum bisa dagang).
Perdagangan di internet juga butuh pengamanan. Saya pikir banyak isu tentang suatu ‘pengganggu’ seperti virus, hacker, dan lain – lain yang harus saya ketahui dan pahami. Sehingga saya bisa mengambil langkah – langkah yang tepat untuk melindungi perdagangan dunia maya saya. Saya pikir langkah – langkah perlindungan di atas akan saya dapatkan di mata kuliah E-Commerce.
Banyak buku untuk mempelajari E-commerce secara otodidak. Namun saya lebih yakin dengan mempraktekan secara langsung. Sehingga jika menemui kesulitan seperti istilah HTTP dan sebagainya (Banyak sekali istilah sulit dan membingungkan dalam internet yang berhubungan dengan E-Commerce), maka dapat bertanya langsung kepada orang yang ahli. Berjualan barang di Internet terdengar mudah, namun saya yakin ada kesulitan yang menunggu.  E-Commerce,akan membuat saya belajar berdagang dengan orang lain yang tentunya mempunyai aturan –aturan dan cara – cara transaksi sendiri dalam dunia maya. Menurut saya, hal tersebut membutuhkan pembimbing. Berdagang itu tidak mudah bagi saya. Dari beberapa pengalaman (orang lain) menjual beberapa produk, memang sering “GAGAl”. Mulai dari, harga yang tidak konsisten  (ditawar kenalan apalagi cewek cantik) hingga gak jadi jual barang karena terlalu sayang melepas barang itu atau ingin amal (kasihan). Semoga dengan mengikuti mata kuliah E-Commerce bisa jadi pedagang yang sesuai aturan (mudah –mudahan bisa jadi ahli).
Saya pikir E-commerce adalah mata kuliah yang menyenangkan. Pelajarannya menyangkut komputer dan teknologi jadi seperti serius tapi santai. Kelasnya ada di lab jadi seperti kelas internasional (komputer + internet bagaikan buku tulis). Literaturnya banyak (walaupun saya tidak mengerti karena banyak) sehingga sewaktu mengerjakan apapun dalam mata kuliah ini, bisa menjadi mudah dan berakhir dengan ‘sukses’ (semoga pendapat saya yang satu ini menjadi kenyataan). 

@yogidwiatmoko